Banyak sekali dilema yang dihadapkan
kepada kita merupakan alat pemojok yang sebenarnya tidak mempunyai
kekuatan. Ungkapan dilema yang sering kita dengar adalah: Jika
makan buah Simalakama bapak mati, jika tidak dimakan ibu yang mati.
Agar pikiran kita tidak terprovokasi, maka dilema itu dapat
dinyatakan dalam bentuk lain yang mempunyai konklusi yang berlainan
dengan penampilan semula. Misalnya, pendapat yang
menyatakan bahwa hidup adalah penderitaan, hendak memaksakan
keyakinan itu dengan mengajukan dilema kepada kita sebagai berikut:
Bila kita bekerja
maka kita tidak bisa menyenangkan diri kita. Bila kita tidak bekerja,
kita tidak mendapat uang. Jadi bekerja atau tidak bekerja, kita dalam
keadaan tidak menyenangkan.