Wednesday, April 6, 2011

4 Sempalan Islam di Indonesia (dan Dunia)


Menurut hadits, ummat Islam bakal terpecah menjadi 73 golongan. Saya hanya akan memuat  4 golongan saja dari 73 tersebut. Golongan itu ialah:
1.       Golongan PRAGMATIS, golongan terbesar dari 86% penduduk Indonesia. Cirinya: mereka melaksanakan agama kalau mereka merasa agama bermanfaat dan masuk  akal. Mereka beribadah kalau ada maunya , siapa tahu dengan shalat, zakat, puasa rizki mereka tambah banyak, fisik mereka lebih sehat. Concern mereka adalah manfaat-madharat.

Kalau kepada mereka ditanyakan apakah mereka percaya dengan hari pembalasan, mereka akan menjawab ya, tapi dalam kehidupan sehari-harinya mereka menunjukkan ketidakyakinannya akan hari akhir. Mereka kurang percaya akan pahala dan siksa, mereka lebih percaya manfaat dan madarat di dunia. Mereka akan mudah meninggalkan shalat karena mereka tidak mengerti manfaat sahalat. Mereka tidak akan berpuasa kecuali manfaat puasa dirasakan lebih baik, sebagai detoksifikasi, pembuangan racun. Hadits yang mereka sukai “Khirunn nasi, man yan faun nas”, sebaik-baik kamu adalah yang paling bermanfaat. Mereka akan meninggalkan rukun Islam yang lima bila tidak dirasakan manfaatnya.

2.       Golongan RITUALIS, golongan ini tidak mau berislam hanya sebagai identitas di KTP. Mereka ingin semua orang tahu dia beragama Islam. Hobby mereka adalah meritualkan (mengupacarakan) semua ibadah.  Menurut ulama mereka ibadah itu ada dua: mahdhoh dan ghair mahdhoh. Ibadah mahdhoh adalah ibadah yang berhubungan dengan Allah dan tatacaranya sudah baku dan rinci, sedang kan yang ghair mahdhoh adalah ibadah tatacaracnya tidak dirincikan dalam Qur’an maupun hadits, diserahkan kepada manusia begitu saja.  Nah, kaum ritulais meng-upacarakan semuanya tak peduli mahdhoh ataupun ghair mahdoh. Mereka akan men-gupacarakan dari mulai kehamilan manusia, tujuh bulan, kelahiran, sampai kematiannya.

Dalil yang paling mereka sukai adalah: “Yaa ayyuhalladzina amanuu dzkurullaaha dzikran katsiira” wahai orang-orang yang beriman berdzikirlah  kamu dengan dizkir yang sebanyak-banyaknya. Mereka senang sekali dengan amalan-amalan yang banyak tak peduli itu sunnah atau bid’ah. Concern mereka adalah pahala-dosa  atau pahala-siksa. Merekalah yang membacakan shalawat keras-keras lewat speaker mesjid mereka. Merekalah yang shalat sunnatnya panjang dan banyak. Merekalah yang menyemarakkan hari-hari besar Islam seperti rajaban dan muludan.

3.       Golongan PURITANIS, golongan ini  berasal dari kata “pure” artinya murni. Dalam beribadah mereka tidak ingin menambahkan atau mengurangi. Ibarat motor baru yang baru keluar dari dealer, mereka  suka yang orisinal. Kebalikan dari kaum RITUALIS yang suka memodifikasi motor tersebut sampai hilang orisinalnya.  Concern mereka adalah: Sunnah atau bid’ah. Segala sesuatu yang tidak ada contohnya dari Rasul mereka tolak.  Merekalah pengusung kemurnian dalam beragama dengan bukti kajian-kajian ulumul haditsnya yang lengkap dan ilmiah.

Sikap mereka terhadap Al Qur’an, mereka membacanya, menghafalkannya, mengkhatamkannya, bahkan melombakan di pentas nasional. Urusan makna isi yang mereka baca dan amal urusan belakangan, karena dengan membacanya saja sudah berpahala.

Hadits yang paling mereka sukai adalah: “Man ‘amila ‘amalan laysa bihi amrunaa, fahua bid’ah, fal bid’atu fahua  dolaalah, faddolaaatu finnar”, barang siapa berbuat amal tidak ada perintahnya, maka itu adalah bid’ah, setiap bid’ah berarti kesesatan, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.  Persamaan kaum ritualis dan puritanis adalah sama-sam merasa golongannya paling benar. Mereka akan mudah mengkafirkan satu kelompok terhadap lainnya.

Ketiga kelompok itu Pragmatis, Puritanis, Ritualis,  ada di tengah-tehaghkita dan ada di jemaah mesjid ini. Mereka beragam dalam tatacara beribadah tapi seragam  dalam  kesatuan ulil amri alias pemerintahaan dan penguasa yang ada.  Meskipun ada bara terpendam  diantara mereka , tapi untuk sementara mereka bisa dipersatukan dalam wadah Bhineka Tunggal Ika 


4.       Golongan ESENSIALIS, golongan ini terbagi dua: FUNDAMENTALIS dan LIBERALIS. Golongan ini merasa dirinya lebih pintar ketimbang golongan-lainnya. Kaum Fundamentalis memandang bahwa agama Islam adalah sebuah sistem hdup yang sempurna yang lebih tinggi daripada  sistem hidup lainnya. Islam adalah “way of life” cara hdiup dan cara pandang manusia yang harus “liyudzhirahu ‘aladdini kulihi”, harus dimenangkan atas ideologi-ideologi lainnya.  Dalil yang paling mereka sukai adalah “Faman lam yahlum bimaa andzallahu fa’ulaaika  humul kaafirun, fa-ulaika humul dzolimun, dst”. Barangsipa yang tidak berhukum dengan hukum Allah maka mereka termasuk golongan kafir, dzolim, dsb.

Kaum LIBERALIS  sangat memperhatikan kepada pemikiran-pemikiran yang jernih. Mereka mengklaim bahwa merekalah penafsir ajaran Islam terkini yang paling kontesktual dan sejalan dengan zaman. Seperti kaum puritanis mereka suka dengan  kajian ilmiah dan pemikiran yang menghasilakn statemen-statemen baru yang disesuaikan idengan isu kekinian seperti HAM, kesetaraan gender, hak minoritas, toleransi beragama dsb.

Persamaan kaum LIBERALIS dengan FUNDAMENTALIS terletak pada concern mereka kepada 'isi' bukan cangkang. Mendahulukan esensi ketimbang cangkang dan simbol. Mereka tidak menyukai simbol-simbol, bahkan mereka memandang bahwa shalat, puasa, haji adalah simbol-simbol yang kurang penting. Yang penting adalah esensi dari simbol-simbol tersebut. Dalil yang paling mereka sukai adalah: “U’budullaha hatta ta’tiyakal yaqin”. Beribadahlah kamu sampai datang keyakinan itu. Bila sudah datang esensi (keyakinan) maka tidak perlu beribadah lagi. Esensi puasa adalah Taqwa. Ciri orang taqwa ada di surat Al baqarah, beriman kepada yg gaib, mendirikan shalat, menafkahkan rizki, bila semua sudah dilaksanakan tak perlu shalat lagi. Esensi shalat adalah mengingat Allah, dan itu bisa digantikan dengan   rapat-rapat  strategi jihad yang panjang yang meninggalkan shalat mereka.

****
Pasti Anda bertanya: termasuk salah satu kelompok  mana atau gabungan kelompok  yang mana?

2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...