Tuesday, April 5, 2011

Analisis Gaya Bahasa Hilman 'Lupus'


Remaja angkatan '80 an macam aku nee, pasti jadi penggemar berat Si Hilman Lupus. Dulu aku tergokil-gokil sama dia, dan membuatku ingin jadi penulis. Sayangnya, gaya bahasa dia yang dianggap 'sastra' pinggiran, atau malah bukan bukan sastra tidak masuk dalam pelajaran sekolah. Padahal saat itu juga aku belajar tentang gaya bahasa sastra semacam angkatan Pujangga Baru. Gak usah panjang lebar, langsung aja ker Te Ka Pe...!


Sekolah mereka terpisah. Sekolah Lupus dekat lapangan sepakbola, sedangkan sekolah Lulu dekat orang jualan bola.”
Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.


***


Buku-bukunya laris kayak roti isi kismis
Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.


***


Bocah imut (item mutlak)”
Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.


***


Sewaktu mereka diminta mengirimkan foto mereka menolak dengan alasan mereka pemalu dan tidak suka dipublikasikan, “Kasihan, nanti orang lain pada minder karena kalah ganteng” begitu kilah mereka.”
Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.

***


Hampir seluruh pelosok Indonesia pernah disusupi beliau. Berbeda dengan anangku yang anti olahraga air, beliau ini adalah penggemar diving. Dan menggeluti bidang fotografi underwater. Mohon dicermati, underwater, bukan underwear.”
Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.

SEKIAN DULU, nanti bersambung....!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...