Sunday, April 3, 2011

Logika Sederhana Mengapa Ada Orang Berkorban Demi Agamanya?

 
Karakteristik zaman modern adalah segala sesuatu untuk manusia atau humanisme, termasuk agama untuk manusia. Kebalikannya  dengan pandangan tradisional, manusia untuk agama. Mereka mengatakan, dalam penafsiran klasik terhadap agama, kedudukan manusia lebih rendah dari agama dan akidah. Dengan dasar ini, manusia berkhidmat, melayani   agama. Olehkarena itu  jiwa manusia menjadi seperti tidak bernilai, serta dengan mudah mereka akan mengorbankan jiwanya demi agama. Adapun di masa modern, manusia menempatkan dirinya lebih tinggi dari agama, dan ini berarti bahwa manusia tidak mengorbankan diri demi agama dan membunuh seseorang atas nama agama.  

Kali ini saya tidak akan membahas lebih jauh tentang perbedaan pemahaman klasik dan modern di atas. Juga tidak bermaksud melegitimasi kekerasan atas nama agama.Yang akan aya paparkan sederhana saja yakni mengapa manusia rela mengorbankan jiwa dan raganya demi sesuatu  yang dianggap bernilai. Terlepas dari pro dan kontra,yang dianggap paling bernilai dihadapan manusia  dalam kasus yang diangkat adalah agama.

Sebagian orang dapat menerima secara rasional bahwa kehadiran agama untuk manusia dan menjamin kemashlahatan manusia, dengan demikian segala bentuk pengorbanan di jalan agama memiliki makna yang sangat berarti. Jika masyarakat ingin memperoleh kemashlahatan ini, maka harus berpegang pada agama dan mereka mesti menjaga agamanya dengan segenap kemampuan walaupun dengan mengorbankan jiwanya. Yang pasti apa yang telah dikorbankan untuk agama tidak berarti jika dibandingkan dengan manfaat abadi yang diraihnya. 

Juga, bagaimana logika seseorang yang membela mati-matian pemimpinnya (pasang badan) demi pemimpinnya. Salah satu fungsi komandan pasukan dalam medan perang adalah menjaga keselamatan jiwa kelompoknya dan menyelamatkan mereka dari serangan dan kepungan musuh. Jika komandan ini tidak ada, maka pasukannya akan banyak yang terbunuh. Namun,  seorang komandan mampu menyelamatkan semua atau sebagian dari mereka. Untuk menyelamatkan mayoritas anggota-angota kelompok maka komandan harus terjaga. Dari sini menjadi rasional bahwa sebagian anggota pasukan akan mengorbankan diri demi menjaga dan menyelamatkan sebagian anggota pasukan dan seluruh anggota pasukan bertanggung jawab menjaga komandan pasukan serta rela terbunuh lebih awal demi keselamatan jiwa komandan. Memang benar bahwa seorang komandan bertujuan menyelamatkan seluruh anggota pasukannya, bukan sebaliknya. Namun untuk terealisasikan fungsi komandan ini terkadang dibutuhkan pengorbanan beberapa anggota pasukan demi keselamatan jiwa komandan, supaya dengan keberadaan komandan keselamatan semua pasukan menjadi terjamin.        

 *******
 Masuk akal pula bila segala pengorbanan dan kesetiaan di jalan agama sesungguhnya untuk menjamin maslahat-maslahat manusia. Kelanggengan agama ini dapat menjamin maslahat-maslahat mereka. Dorongan pengorbanan diri martirdom atau mati syahid (syahadah) dalam agama bukan bermakna merendahkan nilai dan harga jiwa manusia, akan tetapi lebih didasari atas tujuan yang lebih berarti dan diyakini lebih abadi (kehidupan yang lebih baik setelah kematian di dunia ini).

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...