Sunday, March 27, 2011

.... dan Karena Hidup Harus Dilanjutkan


Memang banyak hal yang terjadi di sekitar kita yang tak mudah untuk dijelaskan; seperti teganya pejabat melukai hati rakyat, danbetapa sulitnya orang miskin mengubah nasib. Juga, diantara rentangan itu adalah pertanyaan mengapa kita mengalami hal-hal yang kita alami.  Mengapa dunia ini tidak adil. Mengapa ada orang yang tidak segigih kita, tidak sejujur kita, tapi menikmati hal yang lebih daripada kita?
Lalu perasaan menyesal menyelimuti kita, karena kita merasa bahwa kehidupan yang sekarang bukanlah kehidupan terbaik yang kita capai. Ah,.. seandainya saja dulu saya mengambil kesempatan itu… Sebuah pintu menuju kesempatan sering terkunci lagi karena kita terlambat mengambil peran di sana; tetapi jangan putus asa kesempatan selalu datang dalam bermacam wajah dan melalui lebih dari satu pintu. Harapan dan kesempatan itu akan datang lagi, mungkin dalam bentuk wajah yang lain, atau mungkin dari pintu yang berbeda, tetapi dia  pasti datang lagi.
Sebaiknya kita berhenti mencari  penjelasan yang membuat iri hati dan cemburu. Janganlah terlalu lama memikirkan kegagalan yang  disebabkan orang lain. Fokuskanlah pada rencana kita sendiri. Dekatilah harapan dengan langkah pertama, lalu sibukkanlah diri. Buatlah program harian, mingguan, bulanan. , jangka pendek, jangka menengah dan jangkan panjang. Sibukkan diri mencoba komitmen dengan rencana. Jalani hari dengan  melangkah meskipun hanya sejengkal  demi sejengkal yang penting jangan diam.
Janganlah membiarkan diri kita bersedih hati dan dihancurkan olehperkara-perkara kecil dan tak berarti yang seharusnya kita buang dan kita lupakan. Ingatlah bahwa , “Hidup ini terlalu singkat untuk memikirkan hal-hal sepele ”
Sediakan catatan agar kita siaga bila ada aide-ide atau inspirasi yang datang tiba-tiba. Bacalah Al qur’an beserta terjemahaannya dengan rutin. Hal-hal  yang seolah kecil, bila diakukan rutin dan terus menerus aka menjadi kekuatan besar. Sebelum tidur, buatlah rencana untuk esok hari. Bila kesibukan menumpuk, berbahagialah, karena masih banyak orang lain hari ini bingung mau mengerjakan apa. Kerjakan pekerjaan satu persatu, dimulai dari yang terpenting dan mendesak. “Faidza foroghta fansob, wailaa robbika fargob”. Apabila telah selesai dengan satu pekerjaan lanjutkan dengan pekerjaan lain dengan sungguh-sungguh dan hanya , kepada Tuhan-mu  kamu berharap.  

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...