Sunday, March 27, 2011

Ular Fir'aun Versus Tongkat Musa

Pertarungan antara kubu Musa versus Fir'aun akan ada dari masa ke masa, sebab tidak semata-mata Allah menceritakan kisah-kisah jadul itu bila tidak relevan dengan kekinian. Salah satu kisah yang populer adalah tentang sihir yang dibuat oleh pembantu-pembantu Fir'aun. Kita tahu kesudahannya, tukang sihir Fir'aun bertekuk lutut kepada Musa a.s. dihadapan majikannya.
Bentuk sihir zaman dulu :DONGENG, MITOS, LEGENDA, dan KABAR BURUNG, yang beredar dari mulut ke mulut dan kemudian berkembang menutupi fakta yang sebenarnya.
Bentuk sihir zaman sekarang : PENCITRAAN lewat media TV, internet, tabloid, majalah dan surat kabar, yang tujuannya hampir mirip: menutupi atau setidaknya mengalihkan perhatian dari hiruk pikuk yang sebenarnya.
Sihir RELATIVISME: bahwa manusia hanya sedang melakukan proses penafsiran terus-menerus, dan tak pernah tahu keadaan obyektifnya, sehingga tidak ada yang mutlak dan absolut (Wahyu) yang ada hanyalah evolusi penafsiran manusia (non-wahyu). Ini yang rajin dihembuskan oleh kawan-kawan kita dari kelompok Liberalis.
Sihir KEBUDAYAAN MASSA berupa (bahasa, tanda, identitas, gaya) dikerahkan habis-habisan sebagai cara untuk menghasilkan efek perhatian dan simpati yang menyimpangkan manusia dari tugas hidup yang sebenarnya.
Dulu ada istilah dalam bahasa Arab “Raina” dengan “Undzurna”. Dua kata itu selintas sama artinya 'lihatlah pada kami', tapi sebenarnya banyak perbedaan. Satu artinya mengejek, satu lagi meminta dengan sopan. Sama seperti zaman Orba istilah 'MUSYAWARAH' sekarang 'DEMOKRASI'.

****
Kalau Anda belum bisa membedakan mana sihir fir'aun dan mana tongkat musa berarti Anda belum punya pegangan yang pasti. Juga, bisa jadi Anda sebenarnya termasuk pengikut Fir'aun yang merasa menjadi pengikut Musa.

2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...